Tips Wisata di Masa Pandemi
Ketua DPD Asita Jabar, Budi Ardiansjah, memberi tambahan tujuh tips berwisata di saat pandemi. Pertama, usahakan mengfungsikan kendaraan privat dengan jumlah penumpang ideal.
“Kedua cari area wisata yang berada di zona dampak rendah dan jauhi zona dampak yang tinggi,” kata Budi dalam acara Focus Grup Discussion dengan Tema Berwisata Aman Kala Pandemi yang digelar Republika bekerja serupa dengan Satgas Penanganan Covid 19 via Zoom Meeting, Senin (6/9).
Ketiga, memilih destinasi wisata yang telah terakteditasi sertifikat CHSE. Asita termasuk lebih meremendasikan destinasi wisata di luar ruangan objek wisata .
“Jangan lupa untuk selamanya mempunyai keperluan sanitasi sendiri,” ucapnya.
Selama berwisata pun harus selamanya konsisten selamanya menjalankan protokol kesehatan, yakni memakai masker, selamanya membasuh tangan dan juga jauhi kerumunan. “Pilih termasuk layanan menginap dan makanan yang menerapkan protokol kesegaran yang baik,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengingatkan pada semua masyarakat agar selamanya menjaga ketat prokes 5 M selama berwisata. Apalagi, saat ini kembali keluar varian baru Covid 19.
Dedi mengatakan, tiap-tiap tersedia varian baru harus diwaspadai. Jangan sampai, masyarakat abai prokes saat berwisata. Salah satu yang dilakukan pihaknya adalah, laksanakan testing, tracing di tempat-tempat wisata dengan laksanakan tes antigen.
“Jangan kendor area wisata kami support untuk antigen agar siap berwisata,” katanya.
Menurut Dedi, di jaman pandemi ini harus dipikirkan bagaimana agar berwisata aman. Selain tracing, vaksin harus gencar dilakukan. Saat ini, sebanyak 96.545 orang di industri wisata dan keluarganya telah divaksin.
Bahkan, kata dia, Kota Bandung telah 100 % vaksinasi. Vaksin harus untuk mengantisipasi ke depan. Menurutnya, pihaknya ngin vaksin di area wisata dan travel agent digencarkan. Rencananya, pihaknya termasuk dapat buat persiapan 3 ribu vaksin di Saung Angklung Udjo.
“Tapi harus termasuk 3 T, testing, tracing, treatment. Kuncinya harus dibangun kesepakatan dengan untuk meraih wisata safe ini,” katanya.
Pemprov Jabar pun, kata dia, dapat memberi tambahan perlindungan pada pelaku industri wisata yang terdampak pandemi Covid 19. Yakni, dapat diluncurkan dana Rp 300 ribu per orang.
“Untuk memunculkan industri wisata ini, harus dilakukan vaksinasi, semangat perlindungan wisata, tracing, dan penjaringan investasi Jabar Selatan dapat ditawarkan,” katanya.
Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat (Jabar), Herman Muchtar menyampaikan bahwa Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menunjang kebijakan pemerintah mengenai penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah dan juga menyampaikan aspirasi agar mempercepat vaksinasi kepada pelaku pariwisata.